Kamis, 18 Februari 2016


Ada Apa?
Waktu lalu…
Aku menemui sinar sirius dari beberapa bintang
Namun sayang…
Aku tersingkir oleh mata kenanga yang cantik
Ia pancarkan pesonanya hingga menembus pesat angkasa
Aku meragu, aku rela
Biarkan harap tertanam dalam ruang kalbu
Lalu aku berlari,
Namun aku tak berangan berawan langit
Aku hanya mendaki bukit
Namun kembali sayang, aku terjatuh lari
Terkikis oleh duri landak cantik rupawan
Tak lain ia berkawan denganku
Aku sampai hati kembali menyerah
Kutanya hati, ada apa?
Ada apa wahai hati?
Sampai makna tersirat tak hingga jua terpecah
Dulu … kini…
Hingga pada suatu waktu..
Ku temui tawar jelita
Lebih naasnya aku kembali terperangkap
Karena bercermin daripadanya air bening
Apalagi yang kutemui setelah ini?
Telaga hati sendiri menenggelamkannya dalam keputus asaan
Dalam puing-puing harapan usang
Biar using dan menjamur dalam sanubari yang belum mati
Ada apa ?
Apakah jiwa menanti keikhlasan
Berwujud dalam arti menerima
Walau tak berupaya dari dua arah berlawanan
Ada apa?
Aku memanggil
Dirimu siapa pujangga?